Jumat, 18 April 2014

Kandungan dalam Ovaprim

Ovaprim adalah merek dagang bagi hormon analog yang mengandung 20 mg analog salmon gonadotropin releasing hormone (s GnRH) LHRH dan 10 mg domperidone sejenis anti dopamine, per milliliter (Nandeesha et al, 1990 diacu dalam Mukhlas 2009).  
Gonadotropin adalah hormon berbahan baku protein yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa. Hormon ini memanipulasi gonad sehingga bisa matang dan beropulasi. Hormon gonadotropin bisa berbentuk ekstrak kelenjar hipofisa ikan dan gonadotropin mamalia (seperti HCG = human chorionic gonadotropin, LH = luteinizing hormone, FSH = follicle stimulating hormone dan PMSG = pregnan mare serum gonadotropin). LHRH (luteinizing hormone releasing hormone) adalah hormon dari golongan protein yang dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon ini molekulnya sangat kecil dibandingkan dengan hormon golongan lainnya, yakni terdiri dari 10 asam amino (dekapeptida).
Ovaprin digunakan sebagai agen perangsang bagi ikan untuk memijah, kandungan s GnRHa akan menstimulus pituitary untuk mensekresikan GtH1 dan GtH II. Sedangkan anti dopamin menghambat hipotalamus dalam mensekresikan dopamin yang memerintahkan pituitary menghentikan sekresi GtH I dan GtH II.   

Sumber : http://www.Mukhlas_Aquaculture_%20Hipofisa%20dan%20Ovaprim.mht

Mitosis dan Meiosis


1.       Mitosis
       Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasil-kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), pada tahap interfase (fase istirahat), sel mengalami subfase pertumbuhan primer (Growth 1 disingkat G1), fase sintesis (S), fase pertumbuhan sekunder (Growth 2 disingkat G2), fase pembelahan inti sel (kariokinesis), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
        Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Jika sel induk memiliki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga memiliki 2n kromosom. Jumlah 2n ini disebut juga kromosom diploid. Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi secara aseksual. Pada manusia dan hewan, pembelahan mitosis terjadi pada sel meristem somatik (sel tubuh) muda yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pembelahan mitosis terdiri dari beberapa tahap, diantaranya yaitu tahap profase, metafase, anafase dan telofase. Adapun fase pembelahan mitosis dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

2.      Meiosis
    Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi merupakan pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk atau disebut haploid ( n). Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada organ reproduksi (testis atau ovarium).
    Tahap-tahap dalam pembelahan meiosis terdiri dari tahap meiosis I dan meiosis II. Tahapa meiosis I terdiri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I, serta sitokinesis I. Tahap meiosis II juga terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telo-fase. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap meiosis I. Masing-masing sel anakan hasil pembelahan meiosis I akan membelah lagi menjadi dua. Sehingga, ketika pembelahan meiosis telah sempurna, dihasilkan empat sel anakan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa jumlah kromo-som keempat sel anakan ini tidak lagi diploid (2n) tetapi sudah haploid (n). Proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi pada tahap meio-sis II. Adapun tahapan dalam meiosis dapat dilihat pada gambar berikut :
 


Daftar Pustaka :
Biologi Education. 2012. Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis. Biologi education.